Pengantar Surat EFESUS

Selain surat Roma, surat Efesus merupakan surat yang bagian pertamanya membicarakan doktrin keselamatan. Surat Roma (1-11) memaparkan secara sistematis tentang dosa dan ketidakmampuan manusia untuk menyelamatkan diri sendiri lepas dari anugerah Allah. Sedangkan surat Efesus (1-3) dimulai dari rencana Allah Tritunggal di dalam kasih dan kedaulatan-Nya untuk menyelamatkan umat-Nya, yang di dalam keberdosaan mereka tidak sanggup menyelamatkan diri sendiri, kemudian mempersatukan mereka dalam tubuh Kristus, yaitu gereja. Karya Allah yang menyelamatkan dan mempersatukan umat-Nya dalam persekutuan gereja adalah suatu misteri besar. Bagian pertama ditutup dengan doa untuk jemaat agar mengerti dan bertumbuh dalam hikmat serta pengetahuan akan kasih Allah tersebut.

Bagian kedua surat ini (4-6), membicarakan tentang peran gereja dan pertumbuhan jemaat untuk hidup dalam kesatuan, kehidupan baru yang kudus dan bermoral. Sebagai anak-anak terang, mereka tidak boleh lagi berhubungan apalagi kembali kepada kegelapan. Hubungan-hubungan yang diperbarui adalah penting. Sebagaimana di dalam Kristus hubungan dengan Allah sudah diperdamaikan, tembok pemisah antara orang Yahudi dengan non-Yahudi sudah diruntuhkan, demikian juga hubungan-hubungan sosial: suami dengan isteri, orang tua dengan anak, majikan dengan hamba, dipulihkan dan dibangun kembali secara benar. Surat ini ditutup dengan mengingatkan jemaat agar waspada, karena perjuangan untuk hidup benar dan suci itu adalah perjuangan melawan kuasa kegelapan yang mau menghancurkan kehidupan. Melawan kuasa gelap harus dengan senjata terang, kebenaran, dan Injil.

Memang surat Efesus adalah salah satu karya monumental Paulus yang menyajikan karya penyelamatan Allah dan mengubah manusia menjadi umat-Nya secara radikal.