Pengantar Surat Roma
Surat-surat Paulus biasanya ditulis kepada individu tertentu atau untuk membicarakan masalah yang sedang terjadi. Kitab Roma berbeda karena ditulis kepada jemaat yang bukan didirikan oleh Paulus. Ia juga tidak pernah mengunjungi jemaat ini. Namun menurut kitab Kisah Para Rasul, ada saat Paulus mencapai Roma.
Meski belum pernah bertemu, Paulus merasakan adanya ikatan dengan jemaat Roma. Mereka adalah saudara-saudaranya di dalam Kristus, sebab itu ia rindu bertemu mereka. Maka ia mengirimkan surat untuk memperkenalkan dirinya dan memberi penjelasan tentang iman. Setelah perkenalan singkat, Paulus menyajikan fakta tentang Injil (1:2-4) dan keyakinannya pada Injil (1:16-17). Selanjutnya ia menjelaskan tentang kejatuhan manusia dan perlunya intervensi Allah (1:18-3:20). Ia juga menyatakan adanya Kabar Baik bahwa keselamatan bisa diperoleh siapa saja, tidak pandang bulu, karena keselamatan terjadi oleh anugerah melalui iman dalam Kristus. Karena Kristus, manusia dapat berdiri di hadapan Allah dengan status tidak bersalah karena telah dibenarkan (3:21-5:21). Dengan dasar ini, Paulus berbicara tentang kemerdekaan sebagai hasil keselamatan, yaitu kemerdekaan dari kuasa dosa (6:1-23), kemerdekaan dari hukum Taurat (7:1-25), kemerdekaan untuk menjadi seperti Kristus, dan kemerdekaan menemukan kasih Allah yang tidak terbatas (8:1-39). Berbicara dengan saudara-saudaranya yang adalah orang Yahudi, Paulus menjelaskan bahwa sesungguhnya mereka ada dalam rancangan Allah (9:1-11:12). Allah telah membuat jalan bagi orang Yahudi dan non-Yahudi untuk dipersatukan dalam tubuh Kristus (11:13-36).
Paulus juga menjelaskan arti hidup dalam penyerahan utuh kepada Kristus: menggunakan karunia-karunia rohani untuk melayani (12:3-8), mengasihi (12:9-21), menjadi warga negara yang baik (13:1-14), saling membangun di dalam iman, dan menolong mereka yang lemah (14:1-15:4). Paulus mengakhiri suratnya dengan mengulang alasannya untuk menulis, memaparkan rencananya (15:22-33), serta menyampaikan salam dan beberapa pemikiran (16:1-27).
Kiranya saat kita membaca surat Roma ini, kita dapat melihat kembali komitmen kita pada Kristus serta hubungan kita dengan sesama orang percaya sebagai sesama anggota tubuh Kristus.