Pengantar Injil Markus
Kisah-kisah dalam Injil jarang membuat kita terkejut ketika membacanya, tentu saja karena kita sudah membaca atau mendengarnya berulang kali. Karena itu, lebih baik orang Kristen pembaca Injil Markus ini meneladani sikap penggemar fanatis film tertentu yang dapat menonton film yang sama berulang kali dan tetap tersentuh, terpukau, dan terkejut olehnya. Untuk itu, ada beberapa hal yang harus kita ingat ketika kita membaca Injil Markus (selain info umum tentang tahun penulisan, yaitu 60-70 M, dan penulisnya, yaitu Yohanes Markus yang bukanlah salah seorang dari kedua belas murid Tuhan Yesus, berdasarkan ingatan Petrus).
Pertama
Markus menyampaikan Injil tentang Yesus Kristus dalam bentuk narasi atau cerita. Ia tidak berusaha menyampaikan catatan historis yang lengkap. Susunan kisahnya pun disusun secara tematis, bukan kronologis (ini telah lama diakui para penafsir, mulai dari Papias, 140 M, generasi kedua setelah meninggalnya para rasul). Karena itu, hal yang menjadi prioritas untuk dilihat pembaca adalah gambaran utuh tentang diri Kristus dan berbagai tanggapan dari karakter-karakter lain terhadap diri-Nya.
Kedua
Markus adalah Injil bertempo cepat. Injil Markus cepat berpindah dari satu adegan ke adegan lain. Tempo cepat ini disengaja oleh Markus, mengingat pentingnya berita yang ingin disampaikannya, yaitu bahwa Yesus adalah Tuhan, dan Ia telah datang bersama kita! Kita yang membaca Injil diharapkan juga dapat merasakan kegentingan dan gejolak sukacita ini.
Ketiga
Injil tidak hanya berarti berita tentang Kerajaan Allah dan seruan pertobatan yang disampaikan Yesus (1:15), tetapi keseluruhan kisah yang dituliskan Markus ini pun adalah Injil (1:1). Karena itu, Injil tidak hanya berita, perkataan, ataupun pengajaran, tetapi juga tindakan-tindakan Yesus yang konkret. Tercatat ada sekitar 18 mukjizat yang dilakukan Tuhan Yesus selama masa pelayanan-Nya. Para pembaca dipanggil tidak hanya untuk menerima, mengerti, dan belajar, tetapi juga merespons, meneladani, dan bertindak berdasarkan berita Injil yang disampaikan melalui kisah Yesus, sang Juruselamat ini.