Pengantar Kitab Kisah Para Rasul
Kisah Para Rasul merupakan sebuah kitab yang memberikan informasi yang sangat berharga tentang awal mula kehidupan jemaat Kristen di Yerusalem dan sekitarnya. Ditulis dan disusun oleh orang yang sama dengan yang menuliskan kitab Lukas, yaitu dokter Lukas. Bahkan kitab Kisah Para Rasul ini masih ditujukan kepada orang yang sama, yaitu Teofilus, yang disinggung dalam kitab Lukas disinggung pada bagian awal.
Banyak peristiwa penting yang terjadi pasca kenaikan Tuhan Yesus ke surga dicatat oleh Lukas dalam kitab Kisah Para Rasul ini. Salah satu yang paling penting adalah peristiwa Pentakosta, yaitu peristiwa dimana Roh Kudus turun dari surga, menghinggapi para murid dalam bentuk lidah-lidah api. Pada hari yang sama, Petrus, salah seorang dari para rasul menyampaikan khotbah di hadapan orang banyak yang berasal dari berbagai suku bangsa dan turut menyaksikan peristiwa dahsyat tersebut. Petrus diberikan keberanian untuk menjelaskan apa yang sesungguhnya telah terjadi. Bahwa semua peristiwa itu merupakan kegenapan dari apa yang telah dituliskan oleh para nabi dalam Kitab Suci. Orang banyak yang mendengarkan apa yang disampaikan oleh Petrus tersentuh dan memutuskan untuk menyerahkan diri mereka dibaptis sebagai orang percaya. Dengan demikian, bilangan pengikut Kristus pada hari itu bertambah sebanyak tiga ribu orang.
Pertumbuhan dan pergerakan jemaat mula-mula juga dapat kita saksikan melalui kitab yang ditulis oleh dokter Lukas ini. Meskipun tidak secara detail dan terperinci, Lukas memberikan gambaran besar kepada kita mengenai apa yang terjadi dan dialami oleh para pengikut Kristus mula-mula. Kisah pertobatan Paulus yang sebelumnya bernama Saulus juga dicatat oleh Lukas dalam kitab Kisah Para Rasul. Pertobatan yang kemudian menjadi tonggak bagi penyebaran Injil kepada orang-orang nonYahudi karena sesungguhnya Paulus telah dipersiapkan Tuhan untuk misi yang besar itu.
Banyak hal yang dapat kita pelajari dari pembacaan Kitab Kisah Para Rasul. Diantaranya adalah cara hidup jemaat mula-mula yang radikal, persekutuan yang erat dan hidup, serta semangat penginjilan yang besar terhadap orang-orang asing. Mari belajar dari apa yang sudah dilakukan oleh para rasul-rasul Kristus tersebut.